Semangat Hidup
“Hal yang paling buruk jika terjadi di dunia ini bukanlah kehilangan
orang yang paling disayangi, bukan juga tidak sesuainya antara kenyataan dan
harapan, tapi hal yang paling buruk di dunia ini adalah saat seseorang kehilangan semangat dalam
hidupnya”
Semangat seperti layaknya api,
selalu membutuhkan bahan bakar untuk menjaganya tetap berkobar dan mampu
membakar sesuatu, seperti itu juga dengan semangat diri. Semangat merupakan
sebuah hasil dari faktor atau alasan
yang dapat memicunya. Dia tidak akan dapat menyala dengan sendirinya, seperti
layaknya batang korek api yang tidak akan menyala tanpa ada usaha untuk
menggesekkannya. Sayangnya semangat dalam diri manusia dapat datang dan pergi
dengan mudahnya dan hal ini merupakan hal yang wajar. Yang jadi pertanyaan
adalah, sejauh mana kita dapat menjaga agar semangat dalam hidup selalu terjaga
tanpa lekang oleh ruang dan waktu.
Saya punya pertanyaan kepada
kawan-kawan semua, kenapa sebagian besar orang sukses bukan berasal dari keluarga
yang sudah kaya sebelumnya, atau berasal dari keluarga terpandang yang telah
dihadirkan oleh semua kecukupan yang ada??? Salah satu motivator terbaik dunia
" Nick Vujicic" justru dilahirkan tanpa tangan dan kaki, alih-alih menjadi motivator, untuk
jalan dan makan saja dia masih membutuhkan orang lain. Tapi kenapa?? Apa yang
dia miliki?? Satu jawabany adalah semangat dalam dirinya yang berhasil melawan
kekurangan yang ada untuk menjadi senjata dalam menghadapi kejamnya dunia ini. Dia
bisa saja mengambil sikap pasrah dan menerima keadaanya apa adanya hingga
menunggu maut datang menjemputnya dan semua dianggap selesai, tapi justru
kondisi kekurangan ini selalu menempanya untuk senantiasa bertahan dan
bertahan. Orang yang paling beruntung diduna ini justru bukanlah orang pintar,
bukan orang jenius, bukan orang kaya dan juga bukan orang yang terlahir dengan
kesempurnaan fisiknya, tapi orang yang paling beruntung dalam hidup adalah
orang yang paling bisa bertahan dengan berbagai kondisi yang dia hadapi.
# Nick Vujicic
Begitu
juga dengan semangat, dia hanya akan tetap membara jika dia tetap bertahan
dengan panasnya. Apa yang membuatnya tetap bertahan panas? Itulah yang mesti
kita kembalikan kembali ke diri kita masing-masing. Cobalah kawan-kawan
merenung sejenak, ditempat yang tenang tanpa adanya usikan dan melupakan segala masalah hidup yang ada, duduk
dengan rileks dan pejamkanlah mata sejenak. Cobalah anda pikirkan hal apa yang
paling anda senangi didunia ini, apakah itu berupa mimpi anda yang tercapai
maupun melihat orang yang anda sayangi tersenyum tanpa beban. Walaupun ini
sepintas terlihat sungguh menggelikan bagi sebagian orang, tapi ini sungguh
bermanfaat dilakukan.
Seperti yang pernah saya
sampaikan, tidak akan ada artinya semangat hanya untuk beberapa detik atau
menit kedepanya tanpa bisa bertahan. Ada beberapa hal yang bisa membuat
semangat dalam hidup tetap terjaga, itulah yang harus kawan-kawan temukan
dengan segera. Temukanlah tombol “Spirit” dan tekanlah, sehingga semangat anda
dapat kembali setiap kali anda merasa putus asa. Bagi sebagian orang tombol
“Spirit” ini bisa bermacam-macam, ada yang dengan mengingat orang tua atau
orang yang disayanginya bisa mengembalikan semangat hidupnya. Untuk saya
pribadi, tombol “Spirit” saya sendiri bisa saya nyalakan dengan mendengarkan
lantunan melody karya komposer Jepang “Yasounari Mitsuda”. Entah kenapa saya
sendiri juga tidak pernah tahu jawabanya. Yang pasti setiap kali saya lelah
dengan berbagai masalah didunia, disaat saya tidak menemukan sama sekali
jawaban atas problema hidup yang saya hadapi, lantunan melody tersebut menjadi
faktor yang bisa mengembalikan semangat saya. Temukanlah tombol spirit
kawan-kawan sendiri, karena masing-masing kita akan mempunyai tombol yang
berbeda. Jika kawan-kawan jeli menemukanya, maka gunakanlah tombol tersebut
untuk mengembalikan kembali semangat yang hampir redup.
Hidup manusia hanya akan tetap berlangsung jika semangat untuk hidup selalu berkobar padanya. Boleh jadi kita hidup dari segi penampakanya, namun mati dari segi batin dan semangat. Tanpa adanya keinginan dan semangat untuk makan, maka seseorang akan bertahan dengan kelaparanya. Tanpa adanya semangat dari seorang suami untuk mencari nafkah, maka tidak akan pernah makan istri dan anaknya. Tanpa adanya semangat dan pantang menyerah dari Thomas Alva Edison dalam penelitianya, mungkin saja sekarang kita masih hidup dalam kegelapan malam tanpa adanya lampu pijar. Itu semua tidak lepas dari keinginan mereka untuk menjadi lebih baik dan tidak menyerah dengan keadaan yang mereka alami.
Salah satu inspirator hidup saya
“Albert Einstein”, seorang fisikawan yang telah berhasil membuka mata dunia
dengan berbagai teori dan penemuannya adalah seorang yang sangat mencintai
melody harmoni karya Bethoven dan Mozart. Putus asa dan kebosanan pun pernah
menghampiri beliau, dan hal yang iya lakukan dalam mengembalikan semangatnya
adalah dengan memainkan biola disela kesibukanya sebagai seorang ilmuwan. Karya
Mozart dan Bethoven adalah hal yang paling dia sukai. Sekarang tinggal
kawan-kawan sendiri untuk temukan tombol semangat itu ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar